Momen HKJS 2023, dr. Ervana Gaungkan Bebas Pasung



Tim News Room Muara Enim Diskominfo. 

Momen peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2023 menjadi sasaran empuk bagi dr. Ervana Ikha Yusnita Sp.KJ Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di RSUD dr. H.M Rabain Muara Enim untuk menggaungkan bebas pasung di Kabupaten Muara Enim. 

"Memang kasus jiwa di Kabupaten Muara Enim ini cukup banyak bahkan sampai dipasung. Ini salah, pasung adalah cara yang salah karena tidak akan dapat memperbaiki kondisi yang bersangkutan, malah dapat memperburuk keadaan kesehatan lain. Melalui momen HKJS inilah saya selaku Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa mengajak semua pihak untuk menggaungkan bebas pasung karena kondisi ini dapat disembuhkan," ucap dr. Ervana saat ditemui di ruang kerjanya sore tadi, Selasa (10/10). 

Selain itu, wanita lulusan Universitas Padjajaran 2018 akhir ini juga mengungkapkan kalau kondisi-kondisi kejiwaan lain yang tidak terdeteksi juga banyak di Kabupaten Muara Enim ini karena sampai saat ini sebagian masyarakat beranggapan kalau ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa itu seperti aib, kasus tersebut kebanyakan ditutupin akhirnya mereka tidak mendapat pengobatan ataupun penanganan yang tepat. Ujung-ujungnya dipasung. 

"Padahal kasus tersebut bisa disembuhkan kalau ditangani dengan tepat oleh ahlinya," ujar Ervana. 

Lebih lanjut, ibu yang memiliki dua orang anak laki-laki ini mengungkapkan kalau di Kabupaten Muara Enim ini tidak hanya ada kasus pasung saja, tapi ada juga kasus narkoba, dan yang lebih parah anak kecil ngoplos alkohol sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kejang dan bahkan sampai ada yang meninggal. 

Melihat kondisi tersebut, dirinya sangat mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah, dari masyarakat sekitar, dan juga dari para pemangku kepentingan lainnya karena memang permasalahan kejiwaan ini sifatnya global komprehensif dan harus lintas sektor. 

Disamping itu, dirinya juga sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah terkait kendala-kendala yang dihadapinya selama kurang lebih 5 tahun bekerja diantaranya seperti kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan mental, keterbatasan obat karena kadang-kadang ada obat-obat tertentu yang jumlahnya tidak banyak dan juga fasilitas rawat inap terutama untuk pasien-pasien jiwa berat dengan kondisi yang dipasung belum memadai. 

"Jadi memang yang kita harapkan kedepannya itu memang kita sangat butuh namanya pelayanan jiwa yang komprehensif di rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke palembang kalau di Muara Enim sudah ada," tuturnya. 

Tidak ada kondisi sehat itu tanpa kesehatan jiwa artinya ayo kita sehat jiwa bersama dan jangan lupa jika ada penyandang disabilitas mental segeralah dibawa berobat ke fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas terdekat  karena gangguan jiwa bisa diobati, pungkas dr yang berhasil meraih penghargaan tingkat internasional di Jepang / Excellent Research Award for Asian College of Neuropsychopharmacology (AsCNP2019) kategori Precinical.