Pemkab Muara Enim Dukung Pemberdayaan SDM Lokal



Tim News Room Muara Enim Diskominfo

Penjabat (Pj.) Sekda Muara Enim Riswandar memimpin rapat permasalahan Pokja Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul terkait pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal dalam upaya pemerataan kesempatan kerja di lingkungan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Ruang Rapat Serasan Sekundang, Kamis (24/11).

Dalam kesempatan ini, Pj. Sekda yang didampingi Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim terkait menegaskan bahwa Pemkab Muara Enim terdepan dalam membantu pemberdayaan SDM lokal untuk berkesempatan bekerja di lingkungan perusahaan manapun tidak terkecuali PTBA yang berada dekat dengan warga lokal, asalkan tidak melanggar rambu - rambu atau tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

Maka dari itu, ia mengatakan untuk segera ditemukan titik temu dalam waktu secepatnya Pemkab Muara Enim akan melayangkan surat ke PTBA dan Subkontraktor agar bisa duduk bersama dengan Pokja Desa Lingga agar bisa satu bahasa.

"Dengan duduk bersama bisa ditarik benang merahnya dan dilandasi penuh kesabaran serta nawaitu yang bagus, Insya Allah cepat selesai permasalahan ini," tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Taufik warga Desa Lingga menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi Pokja Desa Lingga dikarenakan Pihak PTBA bingung untuk mengakui Pokja Desa Lingga atau Pokja Kecamatan terkait penyelesaian masalah ini. Sedangkan Pokja Kecamatan dibentuk setelah ada demo yang dibentuk dan ditunjuk langsung Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto bahwa Pokja Kecamatan diketuai Camat Lawang Kidul Andrille Martin. Sedangkan kami menghadap PTBA untuk meminta pelatihan dan kegiatan yang sifatnya pengentasan kemiskinan agar warga Desa Lingga diberdayakan ditolak PTBA.

"Maka dari itu kehadiran kami disini untuk minta dukungan dan pengakuan dari Pemkab Muara Enim akan keberadaan Pokja Desa Lingga," ungkapnya.

Sementara itu, Okti, warga Desa Lingga lainnya mengatakan Pihaknya meminta untuk diadakan pelatihan kepada PTBA agar warga Desa Lingga terlatih dan bisa memiliki kesempatan besar untuk bekerja di PTBA.

Sebab setiap ada penerimaan di PTBA sudah banyak bawaan atau titipan sehingga memperkecil peluang kerja warga Desa Lingga.

"Contohnya pada penerimaan di PPA, subkontraktor PTBA belum lama ini ada 42 karyawan diterima sedikit sekali berasal dari warga asli pribumi Desa Lingga," bebernya.