Potensi Unggulan
Secara umum potensi unggulan daerah Kabupaten Muara Enim lebih didominasi sektor primer yaitu sektor pertanian (perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan), kehutanan, pertambangan dan Energi.
Perkebunan
Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Muara Enim dengan komoditas utama yang dikembangkan melalui perkebunan rakyat, perkebunan besar negara maupun perkebunan besar swasta, yaitu karet dan kelapa sawit. Pada tahun 2023 untuk komoditas karet, potensi luas areal perkebunan karet mencapai 147.611 Ha, dengan produksi sebesar 177.487 ton. Untuk komoditi kelapa sawit, potensi luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 23.646 Ha, dengan produksi sebesar 45.955 ton.
Disamping komoditas karet dan kelapa sawit potensi komoditas perkebunan lainnya yang juga diusahakan masyarakat yaitu : komoditas kopi (luas areal perkebunan mencapai 23.309 Ha dengan produksi mencapai 29.233 ton), kelapa (luas areal perkebunan mencapai 1.191 Ha dengan produksi mencapai 1.339 ton), lada, nilam, kayu manis, kakao, kapuk dan aren. Produksi karet dan kelapa sawit di Kabupaten Muara Enim tahun 2023 tidak terlepas dari 3 komponen pendukung pengusahaan perkebunan karet dan kelapa sawit yaitu, Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta. Secara rinci luas areal dan produksi komoditi karet dan kelapa sawit menurut pengusahaannya.
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan komoditas yang dominan dikembangkan di Kabupaten Muara Enim adalah padi, dengan luas panen pada tahun 2023 mencapai 38.930 Ha, terdiri atas padi sawah rendengan seluas 2.996 Ha, padi sawah gadu seluas 28.361 Ha, padi ladang seluas 7.473 Ha dengan jumlah produksi mencapai 200.022,34 ton. Daerah produksinya antara lain di dataran tinggi Semende, Kecamatan Tanjung Agung dan beberapa Kecamatan di pesisir Sungai Lematang dan Sungai Musi. Selain padi, komoditas potensial lainnya yang dapat dikembangkan adalah tanaman palawija (jagung, ketela pohon, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar), sayuran dan juga buah-buahan. Luas panen komoditi jagung sekitar 530,50 Ha dengan produksi mencapai 3.553,29 ton. Sedangkan komoditi ketela pohon dengan luas panen mencapai 351,50 Ha menghasilkan produksi sebesar 12.088,09 ton. Adapun komoditi sayuran kentang dan kol, luas panennya masing-masing mencapai 71 Ha dan 75 Ha, dengan produksi masing-masing 11.561 ton dan 22.150 ton.