Wujudkan Eliminasi TBC di Indonesia Tahun 2030, Sekda : Sangat Diperlukan Komitmen Kuat Dari Seluruh Sektor



Tim News Room Muara Enim Diskominfo.

Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim, H Hasanudin didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muara Enim Vivi Mariani, SSi Apt MBmd terima langsung Kunjungan Kerja Tim Joint Ekternal TB Monitoring Mission (JEMM) di Kabupaten Muara Enim, Rabu (22/01) di Aula Dinkes Muara Enim.

Kunjungan Kerja Tim JEMM yang disambut dengan Kain Batik Kujur khas Kabupaten Muara Enim ini, dipimpin oleh Subdit TB Republik Indonesia, DR dr Rina Handayani Mkes diikuti juga perwakilan WHO (World Health Organization) dari Negara Jepang, dr Yohhei Hamada, Andini Ayu (Staf Subdit TB), dr. Fiqri (perwakilan Subdit Pelayanan Penunjang, Dit. Yankes Rujukan), Tiar Salman (partner - STAR Project) yang bertujuan untuk melakukan analisis secara independen, kompherehensif dan mendalam tentang situasi, upaya pengendalian TB (Tuberklosis) termasuk tinjauan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan serta kemajuan dan tantangannya.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Muara Enim sangat senang sekali atas kunjungan Tim JEMM dan WHO di Kabupaten Muara Enim. Karena, "Dengan adanya kunjungan ini, Sekda yakin akan menambah wawasan bagi kita semua terhadap situasi dan pelaksanaan program TB  terkini, guna mencapai eliminasi TB di Indonesia pada tahun 2030 nanti."

Oleh karna itu, “Demi tercapainya Eliminasi TBC tahun 2030, Serta Indonesia Bebas TBC tahun 2050,” Sekda menekankan, “Sangat di perlukan komitmen kuat dari seluruh sektor, baik  jajaran pemerintah, swasta dan dukungan seluruh lapisan masyarakat didukung ketersediaan sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup untuk mencapai cita-cita tersebut."

Sekda menjelaskan, “Di tahun 2019 untuk Muara Enim ditemukan sebanyak 1816 all kasus TBC sensitive, susfek yang di periksa sebanyak 11313, 3 TB- HIV, 485 TB anak, dan 22 pasien TBC Resisten Obat.” Untuk tahun 2020 Target Penemuan TB yang Ada Muara Enim sebanyak 2003 kasus TBC, tambah Sekda.

Dengan adanya kegiatan ini, Sekda berharap, dapat meningkatkan perhatian situasi TB dari semua sektor, penguatan komitmen politis untuk program TB di semua tingkatan  dan meningkatkan efekifitas pelaksanaan program Nasional Tuberkulosis serta meningkatkan kerja sama pengendalian TB dengan sektor swasta.

Untuk diketahui, Tuberkulosis adalah salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2015, Pada tahun 2015, 10,4 juta orang jatuh sakit dengan TB dan 1,8 juta meninggal karena penyakit ini (termasuk 0,4 juta di antara orang dengan HIV). Lebih dari 95% kematian akibat TB terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. lima negara menyumbang 60% dari total, dengan India memimpin penghitungan, diikuti oleh China, Indonesia, Filipina, Pakistan.