Tingkatkan Keamanan Siber di Kabupaten Muara Enim, Pj Gubernur Sumsel Luncurkan CSIRT



Tim News Room Muara Enim Diskominfo

Muara Enim menjadi salah satu dari 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan (Sumsel) yang telah menerapkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk meningkatkan keamanan siber di daerahnya. CSIRT adalah sebuah tim yang bertugas menangani insiden keamanan siber dan mencegah terjadinya serangan siber yang dapat merugikan pemerintah maupun masyarakat.

Pj Bupati Muara Enim, H Ahmad Rizali yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Ardian Arifanardi mengikuti kegiatan peluncuran CSIRT secara serentak di 11 Kabupaten/Kota se-Sumsel dan 7 Perguruan Tinggi (PT) di Palembang serta Lampung yang berlangsung di Pendopo Griya Agung Palembang, Jumat (24/11).

Peluncuran CSRIT secara serentak ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan menjadi yang pertama di Indonesia. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia Hinsa Siburian.

"BSSN sangat mengapresiasi peluncuran ini dan saya rasa ini adalah yang pertama dan menjadi model dalam membangun sistem keamanan data kita. Saya katakan Sumsel dapat menjadi percontohan bagi daerah lain," kata Hinsa.

Ia menjelaskan, pengembangan CSRIT merupakan program yang sedang digencarkan oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi CSRIT yang telah dibangun di Provinsi Sumsel termasuk Kabupaten/Kota lainnya.

"Kita ada program membangun 124 CSRIT yang akan diselesaikan pembangunannya di 2024. Ini tugas Gubernur, seperti di Sumsel ini bisa jadi contoh dan Diskominfonya luar biasa," ungkap Hinsa.

Saat ini, kemajuan informasi dan teknologi tidak hanya terbatas di ruang darat dan di ruang laut tetapi juga telah menyebar ke ruang siber. Di ruang siber itu juga terdapat ancaman yang harus selalu diwaspadai dan diantisipasi, seperti ancaman kejahatan siber.

"Untuk itu, kita harus mengamankan data kita karena data menjadi hal yang sangat penting dan sangat berharga dan bahkan jika terjadi perang Kita juga harus siap dan siaga," tutur Hinsa.

Hinsa menyatakan peran BSSN dibutuhkan untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi untuk membantu Presiden dalam menjalankan atau menyelenggarakan pemerintahan.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangganya karena Sumsel kembali menjadi daerah percontohan dalam pembentukan CSRIT di Indonesia.

“Provinsi Sumsel memang selalu maksimal dalam segala hal, terutama mendukung program pemerintah pusat. Bukan hanya CSRIT saja yang menjadi model percontohan, sebelumnya dalam penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) Pilkada serentak 2024 Sumsel juga menjadi Provinsi pertama yang melakukannya di Indonesia,” ujar Fatoni.

Berikut 11 Kabupaten/Kota di Sumsel yang menerapkan CSIRT, yaitu Kabupaten Muara Enim, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komerig Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Lahat.

Sementara itu, 7 Perguruan Tinggi Palembang dan Lampung yang menerapkan CSIRT, yaitu Universitas Bina Darma, LLDIKTI Wilayah II Palembang, Universitas Multidata Palembang, Universitas Muhammadiyah Metro Lampung, Universitas Aisiyah Pringsewu Lampung, Universitas Teknokrat Lampung dan Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Bandar Lampung.

Acara peluncuran CSRIT dihadiri oleh Direktur Eksklusif Sekretariat Dewan TIK Nasional Gerry Firmansyah, Deputi Keamanan Siber Sandi Pemerintahan dan Pembangunan SDM Sulistyo, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan SDM Giyanto Awan Sularso, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sumsel Rika Efianti dan sejumlah Forkopimda serta Kepala OPD lainnya di lingkungan Pemprov Sumsel.