Sambangi Korban Kecelakaan Fly Over Bantaian, Pj Bupati Upayakan Lalulintas Segera Pulih



Tim News Room Muara Enim Diskominfo

Menerima informasi adanya kecelakaan kerja di Fly Over Bantaian tepatnya pada Kamis siang (07/03) pukul 11:00 WIB yang sempat menimbulkan kemacetan parah disepanjang jalan Desa Panang Jaya, Desa Penanggiran Kecamatan Ujan Mas dan arah menuju Kecamatan Gunung Megang.

Sebagai wujud belasungkawa selaku Kepala Daerah, Penjabat (Pj) Bupati Muara didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD H.M Rabbain Muara Enim Ibnu Umar menyambangi para korban kecelakaan Fly Over Bantaian yang dilarikan ke RSUD H.M Rabbain Muara Enim, Kamis malam (07/03).

Sesampainya di Ruang Instalasi Gawat Darurat, Pj. Bupati mengucapkan belasungkawa kepada para korban yang terbaring lemas usai mengalami kejadiaan naas yang terjadi siang tadi, selain memberikan dukungan moril Pj. Bupati juga memberikan bantuan materil kepada para korban kecelakaan Flyover Bantaian tersebut.

Dikatakan oleh Pj. Bupati, kejadian ini bermula saat para pekerja hendak melakukan pemasangan balok girder flyover perlintasan kereta api Bantaian. Disaat yang bersamaan, angkutan Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) yang melaju dari arah Prabumulih menujuh Muara Enim melintas.

Lebih lanjut Pj. Bupati mengatakan, rangkaian kereta api yang melintas tersebut menghasilkan getaran yang cukup kuat sehingga balok girder yang sedang dalam proses pemasangan tersebut ambruk mengenai 5 gerbong rel kereta yang seketika itu anjlok dan keluar dari lintasan rel kereta api.

"Ada dua langkah yang saat ini telah diupayakan diantaranya mengevakuasi para korban dan memulihkan sesegera mungkin lalu lintas kereta api dengan menyingkirkan puing-puing beton serta balok girder yang menghalangi lintasan kereta api supaya lalulintas kembali normal,"pungkas Pj. Bupati.

Akibat dari kejadian ini 2 dari 9 orang korban meninggal dunia yakni Edi Saputra (32) Palembang, Wesron (37) Makasar sedangkan 7 orang lainnya Fadil (35) Sumenep Madura Jawa timur, Wahyudin (34) warga Makassar, Mufaridin (37), Tegar (23),  Edi Setiawan (21), M Budi (51) dan M Hidayat (51) menjalani perawatan intensif.