Pemkab Muara Enim Berkomitmen Tingkatkan Pencegahan Kekerasan Anak di Pondok Pesantren



Tim News Room Muara Enim Diskominfo 

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan aksi preventif terhadap kekerasan anak, Dinas Pemerdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Muara Enim menyelenggarakan Pelatihan Pencegahan terhadap anak khususnya dilingkungan Pondok Pesantren yang berlangsung di Hotel Griya Serasan Sekundang, Muara Enim pada Kamis (02/05).

Pelatihan dihadiri oleh Narasumber dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Muara Enim, Kanit Unit IV PPA Satreskrim Polres Muara Enim, ini akan berlangsung selama 2 hari dengan 55 peserta yang terdiri dari pimpinan dan guru pondok pesantren se-Kabupaten Muara Enim.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pemerdaya Perempuan dan Anak, sekaligus Ketua Pelaksana, Vivi Mariani menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para peserta. Mereka dibekali dengan keterampilan untuk mengenali, dan mengambil inisiatif dalam mencegah serta memecahkan permasalahan kekerasan terhadap anak.

"Ini adalah langkah konkret kita untuk membangun kesadaran dan mekanisme efektif dalam mencegah serta menangani kasus kekerasan terhadap anak," ujar Vivi.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra, H Emran Tabrani dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya preventif kabupaten. 

"Kita harus memiliki gerakan bersama untuk mengantisipasi dan mengatasi kekerasan terhadap anak, terutama di lingkungan pendidikan seperti pondok pesantren," kata Emran.

Pelatihan ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi pencegahan kekerasan anak. 

"Dengan pengetahuan dan pendekatan psikologi yang tepat, diharapkan para pendidik dapat menangani korban kekerasan anak secara optimal, mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan mereka,"pungkasnya.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kabupaten Muara Enim dalam melindungi hak-hak anak dan membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap pencegahan kekerasan anak. Dengan gerakan kolektif ini, diharapkan fenomena kekerasan anak yang sering terpublikasi di media dapat diminimalisir, dan generasi mendatang dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terlindungi.